As-Sakinah



(Al-Anbiya’ :35).
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“

Sakinah atau “ketenangan” adalah hal yang sangat dibutuhkan di masa-masa yang penuh dengan ketidakpastian ini. Dalam dunia bisnis kita kenal dengan kata VUCA. Kalau dalam terminologi Al Qur’an kita bisa sebut sebagai fitnah atau sederhananya kita sebut: ujian.

Dalam kehidupan sehari-hari: situasi genting, penuh bahaya mengancam jiwa dan keselamatan adalah episode hidup yang sangat membutuhkan ketenangan atau SAKINAH dalam menghadapinya.

Mengapa? karena pada sakinah itu ada unsur kesabaran, ketabahan, kekuatan dan ketahanan (determinasi) yang sangat diperlukan saat menghadapi situasi sulit. Tetapi sakinah tidak bisa kita cipta dan hadirkan begitu saja. Karena ia adalah ANUGERAH.

Sakinah itu diturunkan oleh
ﺍَﻟﻠﻪُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
ke dalam hati orang-orang beriman. Demikian hikmah dan pelajaran yang saya dapati,,,

Dalam berumah tangga, sakinah dibutuhkan agar kemudian muncul dan hadir rahmah di dalam keluarga. Di dalam Al Quran, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah dalam kitab MADARIJUS SALIKIN kata “SAKINAH” dengan definisi KETENANGAN dijelaskan di 6 tempat. Dari 6 ayat ini, hanya satu yang berkisah tentang ummat sebelum Rasulullah Saw, yaitu kisah Bani Israil saat melawan raja dzalim, Jalut (Goliath). Sedangkan 5 lainnya turun berkaitan dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Muhammad Saw. 3 ayat di Surat Al Fath seputar peristiwa yang terjadi terkait dengan perjanjian Hudaibiyah (6H) dan 2 ayat lainnya berkisah tentang peristiwa hijrah Nabi bersama Abu Bakar As-siddiq r.a dan perang Hunain pada tahun 8H.

  1. Al Baqarah (2) : 248
  2. At Taubah (9): 26
  3. At Taubah (9): 40
  4. Al Fath (48):4
  5. Al Fath (48):18
  6. Al Fath (48): 26



Keenam ayat tersebut begitu runut mengurai tentang
KETENANGAN yang ﺍَﻟﻠﻪُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
hadirkan ke dalam hati orang-orang beriman sehingga kemudian mereka dapat melalui segenap ujian dan cobaan tersebut dan meraih kemenangan yang dekat lagi gemilang, bahkan di saat seakan-akan tak ada lagi jalan keluar.

Ketenangan itu Allah hadirkan dan turunkan ke dalam jiwa semata atas kepasrahan dan totalitas ikhtiar yang dilandasi kekuatan ﻵﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ

Sepanjang belum ada “CINTA & SETIA”, kita tidak akan pernah mencapai puncak dari sebuah “KARYA”

Jaminan kelMANan yang benar akan di Anugrahi AS-SAKINAH (ketenangan) kemudian akan menuntun kita untuk mampu berikhtiar dalam koridor ilmu-Nya. Dalam ruang-ruang ikhtiar tersebut ada tawakal yang dilingkupi dengan sabar di dalamnya. Maka apapun hasil dan takdir yang Allah tetapkan pada kita, sudah semestinya kita menerimanya dengan sepenuh hati, karena hanya dengan cara inilah kita dapat memperoleh ridho dari-Nya,,,,

Seorang ahli ilmu pernah menyampaikan untaian makna yang begitu dalam:

“Tanda cinta kepada Allah adalah Dzikrullah (ingat kepada Allah), tanda seseorang berilmu adalah takut pada Allah, tanda ikhlas dan syukurnya seorang hamba adalah ridho dengan semua keputusan Allah SWT.”

wallahu’alam,,,

Bismillah,,,

Leave a comment